Kamera pocket disebut juga kamera saku, karena bentuknya yang kecil dan
mudah dibawa kemana-mana serta sangat praktis dan mudah menggunakannya
karena tidak perlu menyetel apa-apa dan yang penting adalah fotonya
pasti jadi karena semuanya sudah diatur oleh kamera. Jadi dalam hal ini
sang fotografer nggak perlu ikut campur masalah teknis kamera, pokoknya
bidik dan jepret (point and shoot). Namun pada saat ini kamera pocket
telah cukup berkembang dengan berbagai macam fasilitas seperti lensa
zoom.
gambar 1
Gambar 2
2. Kamera DSLR
Kamera SLR (Single Lens Reflex atau Cermin Lensa Tunggal), disebut SLR
karena cara kerja kamera ini karena pembidikannya dipantulkan melalui
prisma dan cermin lalu diteruskan pada lensa utama sehingga tidak
terjadi efek paralax (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang ditangkap
kamera) seperti yang terjadi pada kamera jenis range finder. Dengan
kamera jenis ini, fotografer harus menentukan kecepatan shutter speed
(Kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma) serta fokus, maka disini
fotografer adalah si penentu kualitas foto, apakah jadi kabur nggak
karuan atau lebih indah dari aslinya. Dengan kamera SLR sang fotografer
dapat berkreasi sebebas-bebasnya dengan membuat efek-efek tertentu
dengan cara membuat kombinasi yang berbeda antara shutter speed dan
aperture, selain itu kamera SLR sangat banyak asesorisnya seperti
berbagai jenis lensa, filter dll. Dengan berkembangnya teknologi
dibidang fotografi, maka saat ini kamera SLR juga memliliki kemampuan
yang serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan,
seperti fokus otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma
otomatis, Namun selain dapat disetel otomatis kamera tersebut dapat
disetel manual. Kamera jenis SLR paling banyak digunakan oleh amatir
maupun profesional, selain karena kemampuannya, menggunakan kamera jenis
ini menurut mereka lebih menantang (mungkin maksudnya lebih ruwet
karena harus nyetel ini itu.
Gambar 3
3. Kamera Range Finder
Disebut demikian karena pembidikannya secara langsung tanpa melalui
lensa utama (sama dengan kamera pocket) beberapa fasilitasnya mirip
dengan kamera SLR, seperti pengaturan diafragma, kecepatan rana,
penyetelan fokus serta dapat ditambah asesoris seperti filter dll.
Kamera jenis ini sekarang sudah tidak populer lagi.
Gambar 4
4. Kamera Medium Format
Kamera ini cara kerjanya mirip dengan SLR namun dengan ukuran film yang
digunakan lebih besar yaitu 120 mm, dengan ukuran film tersebut maka
pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari pada menggunakan film 35
mm. Kamera ini biasanya digunakan pada pemotretan Still Life (benda
tidak bergerak), model, ataupun untuk keperluan keperluan bisnis seperti
iklan dan majalah yang membutuhkan hasil gambar yang besar.
Gambar 5
5. Kamera Large Format
Biasa disebut juga View Kamera, kamera jenis ini menggunakan film yang
lebih besar, yaitu ukuran 4x5 inci atau 8x10 inci. Jika menginginkan
hasil cetak ukuran yang sangat besar dengan kualitas yang sangat bagus
biasanya menggunakan kamera ini. Kamera ini biasanya hanya digunakan
untuk pemotretan yang lebih khusus seperti foto udara dan foto
arsitektur dari jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi (minimal).
Gambar 6
6. Kamera Instan
Kelebihan dari kamera ini adalah kecepatannya dalam menghasilkan gambar.
Dengan kamera ini kita tidak perlu repot-repot melakukan proses cuci
cetak film, sebab, beberapa detik setelah selesai pengambilan gambar,
maka hasilnya akan langsung jadi. Namun disamping kelebihan yang
dimiliki, kamera inipun memiliki kekurangan. Karena Film yang digunakan
adalah film instan, yang tentunya tidak memiliki klise, maka hasil
pemotretan tidak memungkinkan untuk dicetak ulang.
gambar 7
0 komentar:
Posting Komentar